Bunda Marissa Haque & Ayah Ikang Fawzi

Bunda Marissa Haque & Ayah Ikang Fawzi
Mendoakan Pernikahan Langgeng, selamat HUT ke 24 & ke 25 tahun Pernikahan Bunda Icha & ayah Ikang

Bunda Marissa Haque sedang Fathu Makkah, Namun Masih Diperhitungkan

Bunda Marissa Haque sedang Fathu Makkah, Namun Masih Diperhitungkan
Padahal Sedang Cuti Berpolitik, Alhamdulillah Bunda Marissa Haque Masih Diperhitungkan

Marissa Haque & Ikang Fawzi Hasil dari Ranah Berpolitik (2010)

Marissa Haque & Ikang Fawzi Hasil dari Ranah Berpolitik (2010)
Metro TV 2010, Ikang Fawzi & Marissa Haque, Hasil Polling

Ayah Ikang Fawzi & Oom Chandra Darusman: Karya Dua Anak Deplu Alumni UI, 1982

Ikang Fawzi & Chandra Darusman: Kompaknya Dua Anak Deplu Alumni UI (Universitas Indonesia/ILUNI), 1982

Minggu, 30 Oktober 2011

Politisi Muda semua buruk? Ah Nggak Juga, Ada Bunda Marissa Haque & Ayah Ikang Fawzi, Juga Oom Hanafi Rais 2 Jempol Keatas Lho!

Empat Alasan Politisi Muda Dinilai Buruk?

Maraknya pemberitaan politisi muda terkait kasus korupsi menjad alasan utama.

Minggu, 30 Oktober 2011, 15:56 WIB
Bayu Galih, Luqman Rimadi
Sumber: http://politik.vivanews.com/news/read/259981-4-alasan-politisi-muda-dinilai-buruk
VIVAnews - Lingkaran Survei Indonesia melansir hasil survei yang mengungkap kekecewaan terhadap kiprah politisi muda. Menurut LSI, setidaknya ada empat alasan mengapa masyarakat kecewa terhadap para politisi muda.

Pertama, menurut peneliti LSI Adji Alfaraby, adalah maraknya pemberitaan korupsi yang melanda politisi muda setahun terakhir ini. Kasus ini ikut mencoreng para politisi muda, walaupun banyak yang belum terbukti di pengadilan.

"Top Five yang paling sering diberitakan (terkait kasus korupsi) adalah Muhammad Nazarudin (33 tahun), Angelina Sondakh (34 tahun), Anas Urbaningrum (42 tahun), Andi Malarangeng (48 tahun), dan Muhaimin Iskandar (45 tahun)," ujar Adji Alfaraby, peneliti LSI di Jakarta, 30 Oktober 2011.

Menurut Adji, kelima tokoh muda ini lah yang paling pengaruhi citra politisi muda di persepsi publik.

"Tokoh-tokoh ini di harapkan membawa perubahan, seperti Anas Urbaningrum yang awali karirnya sebagai aktivis HMI, anggota KPU, kemudian jadi tokoh partai, namun berita seputar mereka menghempaskan harapan publik pada politisi muda," ujar Adji.

Kedua, Adji melanjutkan, adalah tidak istimewanya kinerja politisi muda yang menduduki posisi puncak jabatan publik. Beberapa bahkan dinilai bermasalah.

"Semua menteri di Kabinet SBY- Budiono yang berasal dari partai dan berusia di bawah 50 tahun tak ada yang menonjol di hadapan publik," ungkapnya.

Adji menyebutkan ada empat nama politisi muda yang paling banyak mendapatkan sorotan yaitu Menteri Kehutanan Zulkfli Hasan (49 tahun), Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng (48 tahun), Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmi Faisal (39 tahun), dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (45 tahun).

"Kepuasan publik kepada keempat menteri muda tersebut di bawah 40 persen," ujar Adji.

Alasan ketiga menurut Adji, kinerja politisi muda yang menjadi pimpinan Partai politik juga bermasalah. "Dari sembilan partai yang lolos electoral tresshold Pemilu 2009, hanya dua partai yang dipimpin oleh tokoh muda, yaitu Partai Demokrat dan PKB

Adji mengatakan tidak ada yang istimewa dari kedua tokoh muda tersebut dalam memimpin roda organisasi partainya. "Kedua politisi tersebut justru sedang di proses oleh KPK karena beberapa kasus," ujar Adji.

Keempat, Adji melanjutkan, adalah semakin besar harapan publik atas kiprah politisi muda tersebut, maka publik makin kecewa.

"Publik terlanjur diromantisasi oleh kiprah politisi muda yang mengubah zamannya. Pada masa lalu perubahan digawangi oleh tokoh muda," ucap Adji.

Lebih lanjut menurut Adji, ini menunjukkan kepada publik bahwa tokoh muda Zaman dulu berbeda dengan zaman sekarang. "Kenyataannya hari ini justru sebaliknya, politisi muda yang berada di puncak jabatannya justru terlilit kasus korupsi," ujar Adji. (adi)

• VIVAnews

"Politisi Muda semua buruk? Ah Nggak Juga, ada Bunda Marissa Haque & Ayah Ikang Fawzi, Juga  Oom Hanafi Rais 2 Jempol Keatas Lho!" 

Senin, 17 Oktober 2011

"Marsha Chikita Fawzi Our Beloved One: Ikang Fawzi & Marissa Haque"

If you ever heard about Indonesian students in Malaysia trying to make a peace using online media (twitter, facebook – you name it) during the “unofficial” war between Indonesia and Malaysia, spreading a cartoon character avatar from both countries signaling a harmony between them then I assume you are familiar with this not-just-an-average-girl.

She’s one of the broadcaster in Radio PPI Dunia representing Cyberjaya-Malaysia, studying Film Animation at Multimedia University (MMU). It may sounds like she’s just an ordinary girl but no – she is not and why is it?

Because aside from the fact that she just finished her final project, she is now working as a 3D Modeler, Render Artist, Animator and finally (now) a Compositor at Les Copaque – starting out as an internee, she is in fact the one and only Indonesian full time employee working at the company. Not to mention her other “activities” as a musician, and please don’t get me started with her hobbies.

Oh, and if I may quote to Jim Morrisson, “Where’s your will to be weird?” – I can assure you that this girl has an enormous will to be weird. In all positive way possible of course.

Anyway, I asked her to describe herself – she took her time before finally answered,
“I am a person who believe in changes without leaving my conservative side. I live my life by following the passion I have inside, though I think my skill is really mediocre. (laugh). I learn from my life-experiences. There is no regret of what happened, no matter how bitter it is because that what makes me who I am today. And one day, Insya Allah, I will enhance the 3D animation industry in Indonesia,”
Marsha Chikita Fawzi - or we can call her Kiki, has a lot in her hand. You can just google her name if you don’t trust me. I spent a lot of time figuring out what she really does through many question and even with my knowledge limitation of her world, I know one thing for sure, she is indeed an artist. 

Well, many of us may associate her with the famous Ikang Fawzi and Marissa Haque, but from our conversation she always underline the statement how she doesn’t enjoy the spotlight of being a famous couple daughter. Instead, she would like to be known for her own brightness and achievement which I understand totally. She is indeed a family oriented girl, she loves her family so much but not necessarily every time she accomplish something, it should be related to her parents status.

Back to her works, she stated how the knowledge and experience working in this field is addictive. It is hard for her to stop learning and trying new things which in my opinion will become one of her competitive advantage in the future since the process of learning is what will make you succeed. Do not be satisfied with what you have already know or do because there’ll be always more.

Another quote from her is,
Details make perfect animation
which apparently being given to her by Aras Darmawan.

That quotation made Kiki stalked children in the playing ground, watching them moving, acting and re-acting, studying how they interact with each other. The result of this stalking process (haha, I love this term, Kiki is a stalker so be careful – who know she’s watching you and made you one of her artworks) later on will be put into the millisecond frame. So, when you’re watching an animation, appreciate it! The animator such Kiki put a hard work so you can enjoy it.
Instead of moving the character, I’d prefer to ‘giving life to it’ which in my opinion will work better in reaching the heart of the audience.
Since my conversation with her was a very long one and most of it was about her works because I understand nothing about it, I tried to dig more from her words. And to end this writing, I guess this last statement from her will do,
I enjoy my life, the world I’m living in. I’d love to jump in totally in both field of music and animation. I feel as if I could deliver happiness to people from what I made, and trust me it feels great! So, I won’t stop here, I am just warming up.
So prepare yourself dear Indonesia, for a young talented animator who will probably bring change and development in the world of animation in this country. Who said that we don’t have enough talented people in this country? They are preparing themselves to awaken this country and Marsha Chikita Fawzi is definitely one of them.

Good luck for you my dear, learn from the best and we are waiting here for your next accomplishment.


Source: http://meityfitriani.com/2011/09/18/marshachikita/
written by Meity Fitriani

Bandung, 16th August 2011

"Marsha Chikita Fawzi Our Beloved One: Ikang Fawzi & Marissa Haque"

Kampanye Lingkungan di Makassar Ayah Ikang Fawzi & BIL Project Bawakan Lagu Ayu Ting-Ting

Minggu, 16 Oktober 2011 - 12:22 wib
Andi Aisyah - Okezone
Sumber: http://music.okezone.com/read/2011/10/16/386/515900/kampanye-lingkungan-ikang-fawzi-bawakan-lagu-ayu-ting-ting 
Andi Aisyah - Okezone
Ikang Fawzi (Foto: Andi Aisyah/Okezone)
Ikang Fawzi (Foto: Andi Aisyah/Okezone)
MAKASSAR- Ikang Fawzi, tak hanya piawai bermusik rock. Tapi juga punya kepedulian terhadap keberlanjutan habitat dunia.

Saat tampil di Pantai Losari Makassar, Sabtu (15/10/2011), Ikang berkali-kali menyuarakan penyelamatan lingkungan hidup. "Pelihara tumbuhan, hewan danlestarikan lingkungan. Itu penting untuk kehidupan anak cucu kita ke depan, "ujar Ikang di depan ratusan penonton yang hadir.

Ikang tampil di Makassar dalam rangkaian Peringatan Hari Habitat Dunia 2011, Hari Tata Ruang 2011 dan Hari Jadi Provinsi Sulsel ke-342. Bersama Gilang Ramadhan, mereka membawakan beberapa lagu hitsnya maupun lagu yang sedang tren saat ini.

"Tolong pelihara dong habitatnya, jangan dihancurkan. Jangan sampai seperti judul lagu Saya Hancur Hatiku," pesan Ikang.

Ikang membawakan lagu Hancur Hatiku, Laskar Pelangi, Salam terakhir, Panggung Sandiwara dan Gebyar Gebyar. Tak hanya itu, Ikang menutup penampilannya dengan menyanyikan lagu Alamat Palsu milik Ayu Ting Ting.

Gilang pun tak tinggal diam. Berbekal gendang kecil yang punya kerincing, Gilang menghibur audiens dengan banyolan dan gerakan lucu.

"Saya sering ke Makassar, saya belajar cara memukul gendang di sini, makanya ingin Saya perlihatkan," pungkas Gilang. (rik)

"Kampanye Lingkungan di Makassar Ayah Ikang Fawzi & BIL Project Bawakan Lagu Ayu Ting-Ting" 

Followers

Interesting Blogs