Bunda Marissa Haque & Ayah Ikang Fawzi

Bunda Marissa Haque & Ayah Ikang Fawzi
Mendoakan Pernikahan Langgeng, selamat HUT ke 24 & ke 25 tahun Pernikahan Bunda Icha & ayah Ikang

Bunda Marissa Haque sedang Fathu Makkah, Namun Masih Diperhitungkan

Bunda Marissa Haque sedang Fathu Makkah, Namun Masih Diperhitungkan
Padahal Sedang Cuti Berpolitik, Alhamdulillah Bunda Marissa Haque Masih Diperhitungkan

Marissa Haque & Ikang Fawzi Hasil dari Ranah Berpolitik (2010)

Marissa Haque & Ikang Fawzi Hasil dari Ranah Berpolitik (2010)
Metro TV 2010, Ikang Fawzi & Marissa Haque, Hasil Polling

Ayah Ikang Fawzi & Oom Chandra Darusman: Karya Dua Anak Deplu Alumni UI, 1982

Ikang Fawzi & Chandra Darusman: Kompaknya Dua Anak Deplu Alumni UI (Universitas Indonesia/ILUNI), 1982

Minggu, 26 Agustus 2012

Bunda Marissa Haque Fawzi: "Menasehati tentang Bumpy Road dan Real World"

f6934fbc6508e64aebef3aeec5b15205_marissa-haque-iikang-fawzi-dan-al-quran-dari-gito-rollies-2008 
Hidup tidak pernah linier, bahkan cenderung sangat fluktuatif berkelanjutan. Seringkali saya berhasil memotifasi diri sendiri dengan mengatakan: “…saya bahagia, dan karena saya bahagia orang lain juga jadi bahagia.” 

Siang tadi barusan, saya kedatangan seorang sahabat saat SMP dulu dan bertanya tentang jadwal reuni. Sementara saya pribadi masih sangat kelelahan, karena baru saja tiba dari luar kota untuk suatu pekerjaan. Saya tanyakan dengan hati-hati, apa yang membuatnya sangat ingin ber-reuni, adakah sesuatu yang istimewa semisal ingin bertemu mantan pacar, canda saya sepenuh hati. Ternyata, teman SMP ku tadi baru saja menjanda karena ditinggal oleh suami dan dia sedang harap-harap cemas dengan pekerjaan baru yang sebelum lebaran baru dikirmkan lamarannya.

Memang wajah sahabat SMP ku itu terlihat lumayan stressful, dan kulit wajahnya tidak semulus saat kami remaja dulu. Saya pun seusia dengan dirinya. Namun mungkin juga karena rajin merawat serta sangat kuat minum ramuan Madura, saya dengan ge’er di dalam hati merasa tampil lebih muda dari dirinya.

Sahabatku itu ternyata sedang menanti pekerjaan, dan kabar yang tak kunjung tiba itu rupanya mengahadirkan kecemasan tinggi dalam dirinya. Dan dia merasa bahwa saat-saat menganggurnya itu sering menyelemuti dirinya denag emosi yang tidak stabil. Menyandang status sebagai pengangguran dan sering mendapat hinaan kecil ari sanak keluarga terutama salah seorang dari anakknya, membuat dirinya semakin diliputi rasa tidak percaya diri. Saya menduga hal tersebut memperburuk kondisi kejiwaan sahabatku sehingga membuat dirinya tampak lebih tua dari diriku.

Sehingga dengan sangat hati-hati saya mencoba memberikan saran pada dirinya, semampu saya dengan ilmu psikologi dasar yang pernah saya baca sebagai berikut:
(1) Berdoa dan Berekelanjutan Minta pada Allah;
(2) Manfaatkan Hobi;
(3) Terus Buka Komunikasi untuk Beragam Peluang;
(4) Back to School; dan
(5) Kreatif Ciptakan Panggung Aktualisasi Diri.

6e04cedad42183b0bec663ff76cfef95_recharging-harmoni-pernikahan-pasca-komitmen-in-bali-27-tahun-lalu-dlm-ikang-fawzi-marissa-haque 
Keterangan lebih rincinya adalah intinya jangan pernah lupa untuk terus-menerus minta keajaiban dari Allah Azza wa Jalla, agar selalu secepatnya dibukakan pintu rizki dari jalan yang diridhoi-Nya saja. Kemudian cob alirik kembali beberapa hobi lamanya, yang saat dilakukan membuat suasana hatinya bahagia. Saya beri contoh bahwa saya sangat bahagia saat sedang melukis, lalu suami serta kedua anak putrid kami sangat bahgia saat sedang menyanyi dan mencipta lagu. Selanjutnya, terus berkelanjutan membuka komunikasi untuk beragam peluang. Cek kembali koleksi lama buku alamat dan album kartu nama relasi dan kerabat. Jika memiliki sisa tabungan kembali kuliah, lebih tepatnya karena saya tahu sahabatku itu sangat cerdas adalah Back to School atau kembali lagi ke bangku kuliah. Ambil S2 lalu S3. Ambil jurusan yang cocok dengan kemampuan serta karakter sosio-enterpreneur kita sehingga mampu kreatif ciptakan panggung aktualisasi diri.

Saat kami berpisah sore ini terlihat mulai berkurang murung di wajah manisnya. Semoga saja silaturahim kami tadi membawa keberkahan bagi kami semua. Saya menyayangimu sahabatku… dan ingin melihatmu kembali semanagt serta ceria seperti hari-hari kita dulu sekian masa silam.

Bunda Marissa Haque Fawzi: "Menasehati  tentang Bumpy Road dan Real World"

Kamis, 23 Agustus 2012

Bunda Marissa Haque dari Tante Dominika Dittwald: "We Learn Everything from Everybody"

Sumber: http://dominikadanmarissa.blogdetik.com/2012/08/23/marissa-haque-dari-dominika-dittwald-learn-everything-from-everybody/

Pada saat kita di luar Indonesia, tentu setiap detik adalah saat memulung ilmu, benar yang dikatakan oleh karibku Dominika Dittwald bahwa we learn everything from everybody. Kesukaan kami dalam hal membaca memang klop satu sama lainnya.

Namun karena Bahasa Inggris adalah bahasa ibu dari Dominika (selain Perancis dan Polandia), maka saya selalu tertinggal dalam hal capaian jumlah buku yang telah habis kami baca setiap minggunya. Dan saya jadi hampir selalu mentraktirnya minum susu-coklat panas di cafetaria dekat kampus kami, karena hampir selalu kalah 'taruhan'. Kami memilih minum susu-coklat atau moccacino karena Dominika faham saya Muslimah dan tidak meminum alkohol (walau saat itu saya masih on-off-on-off pakai kerudung terutama pasca kejadian September 11).
73f4ab76adc19934a270a9718bfc0140_marissa-grace-haque-fawzi-graduate-student-of-school-of-film-ohio-university-athens-ohio-2001_600x489

Seingatku Dominika sering mengucap nama Sir Ken Robinson yang mengatakan: "... never confuse knowledge with common sense...". Robinson adalah seorang pendidik revolusioner yang mengatakan bahwa ada fakta yang menyebutkan (tahunnya saya lupa) bahwa 98% anak di Amerika Serikat lahir dengan kemampuan "divergent thinking." Dan hal itu membuat mereka 'tidak ada matinya' di dalam mencari solusi terhadap setiap permasalahan yang mereka hadapi!

Tak heran selama kami sekolah film di School of Film, Ohio University, Athens, USA kami selalu hampir setiap hari dicekoki kalimat "...there is no room for mistakes!" Knowledege comes but wisdonm lingers. Knowledge is power, the more you know, the more powerful you become. Uang, harta, dan jabatan dapat hilang, namun melalui ilmu Allah, nalar, kasih, dan kepedulian akan remain sustainable...insya Allah...

Di dalam Bahasa Latinnya kurang-lebih adalah begini: " Tamdiu discendum est, quamdlu vivas"... 

Bismillahirrahmannirrahiiim...

Marissa Haque dari Dominika Dittwald: "We Learn Everything from Everybody"

Rabu, 22 Agustus 2012

Bunda Marissa Haque Fawzi: "Dulu saat Kuliah 2003 Saya Legislatif PDIP, 2012 Saya Bacaleg PAN dan Sudah Doktor "

0ae04f3b17f901d5baa60401411d9596_marissa-haque-diajak-ikang-fawzi-masuk-pan_600x336

Sumber: http://dominikadanmarissa.blogdetik.com/

Dulu saat kuliah film di Athens, Ohio, Amerika Serikat pada tahun 2003 saya terpilih menjadi anggota Legislatif dari PDIP, dan sekarang pada tahun 2012 saya dipersiapkan oleh Pak Hatta Rajasa untuk menjadi Bacaleg PAN.

Tiba-tiba saya teringat kepada Dominika Dittwald sahabatku dulu saat kuliah di sana, Dominika sudah MFA dan saya tidak menyelesaikan sekolah filmku karena harus mengabdi kepada rakyat di Senayan.

Namun atas ijin Allah dan doa semua kerabat dan sahabat yang dekat di hati, hari ini alhamdulillah pendidikan saya mumpuni. Sudah menjadi Doktor dan siap insya Allah menjawab tantangan zaman. Thank You Allah...
6984ee2aaef7552dbc59b3dac09f1db7_dominika-dittwald-mfa-and-dr-marissa-haque-fawzi-sh-mhum-mba-mh_600x574

Dominika Dittwald dan Marissa Haque Fawzi: Persahabatan adalah Selamanya


Marissa Haque Fawzi:  "Dulu saat Kuliah 2003 Saya Legislatif PDIP, 2012 Saya Bacaleg PAN dan Sudah Doktor "

Sabtu, 18 Agustus 2012

“Keteladanan Umar bin Khatab dalam Kehidupan Bunda Marissa Haque & Ayah Ikang Fawzi

Terimakasih banyak MNC TV dan UIN Jakarta.
1c7eba1c40ed9fdd82b0347c0bc4d7da_drhj-marissa-haque-fawzi-yang-anggun-sebagai-calon-hakim-mk

“Keteladanan Umar bin Khatab"

Kawasan Umum - JAKARTA- Sosok Umar bin Khattab yang memiliki jiwa kepemimpinan teladan sangat dikagumi banyak orang. Salah satunya Marissa Haque yang sangat mengagumi sosok Umar.

“Umar yang terlihat garang, ketika dibacakan ayat-ayat Alquran langsung luluh hatinya. Itu yang namanya hidayah kan,” kata Marrisa saat ditemui di Kampus UIN, Ciputat, Tangerang Selatan.
Begitu juga dalam kehiduan keluarganya, Marrisa dan Ikang Fawzi mencoba mengaplikasikan ajaran yang baik untuk diterapkan dalam keluargannya.

“Ikang dan saya sebagai wakil imam di rumah, kita lead by example. Apa yang kita lakukan sesuai dengan apa yang kita katakan sebagai manusia yang penuh dengan kesalahan,” ujarnya.
(rik)
3db51437591a9ade1361f6e698a9000e_my-sweet-memory-saat-kuliah-doktor-di-ipb-library-kampus-dramaga-bogor-drhj-marissa-haque-fawzi

Followers

Interesting Blogs