Ada salah seorang calon anak mantu (yang belum tentu... hehehe) mengirim sms ke saya kemarin. Isi dari sms nya kurang lebih adalah mengingatkan betapa sejak saya di-bully per Januari 2012 lalu, mereka yang melakukannya seakan ingin membuat kejadian tersebut jadi monumen (prestasi) kejahatan cyber mereka. Saya menduga mereka masih secara berkelanjutan melakukannya, dan berharap dapat kembali 'sukses' seperti Januari tahun lalu. Nah, selain webs dan blogs yang
abal-abal serta tayangan beberapa foto yang sangat tidak berbudaya,
diduga yang paling parah mereka lakukan adalah mengedit informasi pada alamat situs http://id.wikipedia.org/wiki/Marissa_Haque. Saya serius menduga para adminnya (oknum) masih terkait kelompok pem-bully tim Dee Kartika Djoemadi (Dee Dee Kartika atau Diah Kartika Rini Djoemadi) dengan mengatas-namakan PT. Spindoctors-Indonesia.
Tulisan di bawah adalah yang sedang saya mintakan pertolongan seorang teman aktivis PKS Tangerang Selatan untuk bantu mengeditnya. Mas Holiq adalah malaikat cyber-ku
terkait dengan menjujurkan keadilan dan membingkai politik dengan
hukum. Membuat keseimbangan atas informasi yang sesungguhnya. Demikian
adanya, semoga melalui blogdetik ini informasi awal atas kebenaran yang
sesungguhnya dapat didiseminasikan adanya.
Salam kasih, Marissa
"Marissa Haque Ikang Fawzi: Wikipedia.com yang Ngawur & Seenaknya, Adakah Teman Dapat Membantu?"
Marissa Grace Haque (lahir di Balikpapan,
Kalimantan
Timur, Indonesia,
15 Oktober
1962; umur 50 tahun)
adalah seorang photo model aktris,, sutradara,
penulis, dan produser
film dan televisi,
konsultan hukum, dosen tamu di berbagai universitas
negeri dan swasta, dan seorang politisi Indonesia. Ia menikah dengan penyanyi
rock Indonesia, pencipta lagu, pengembang perumahan, dan politikus dari PAN
(Partai Amanat Nasional) Ikang Fawzi (Ahmad Zulfikar Fawzi), dan dikaruniai dua
orang anak perempuan. Ia adalah kakak kandung dari Soraya
Haque dan Shahnaz Haque. Bersama dengan suaminya sekarang Marissa
aktif di PAN (Partai Amanat Nasional).
Marissa memulai debutnya di dunia film lewat Kembang
Semusim (1981), kemudian ia membintangi banyak judul film di era 80-an.
Lewat film Tinggal Landas buat Kekasih, ia meraih
penghargaan Pemeran
Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia tahun 1985 di
Bandung. Marissa juga mendapatkan Aktris Terbaik atau Best Actress di Festival
Film Asia Pacific ke 62 tahun 1987 di Taipei, Taiwan.
Karier politiknya langsung melesat ketika
bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan dan terpilih sebagai anggota DPR-RI pada tahun 2004. Sebagai pendatang
baru dikancah perpolitikan Indonesia, Marissa Haque yang saat itu masih
bersekolah di Ohio University, Athens, Amerika Serikat. Marissa berhasil muncul
kepermukaan jagad politik Indonesia. Keberhasilan mendulang suara Marissa
diwilayah Jabar 2 sangat signifikan. Sebagai kader baru di PDIP Marissa
berhasil mendapatkan suara terbanyak ke 5 di daerah pemilihan Jabar 2
(Kabupaten Bandung) melebihi jumlah suara yang berhasil diperoleh Taufik Kiemas
suami dari mantan Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri. Dalam pilkada
Banten, 2006, ia menerima tawaran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Sarikat Indonesia (PSI) untuk
dicalonkan sebagai wakil gubernur Provinsi Banten. Marissa mendampingi Zulkiflimansyah sebagai
kandidat wakil gubernur.
Kegiatan lain Marissa adalah menjadi Duta Badak
Jawa (Rhinoceros Sondaicus) yang
populasinya tinggal 50-60 ekor diderah Ujung Kulon, Pandeglang, Provinsi
Banten. Ia sangat aktif menyebarluaskan informasi pelestarian badak cula satu
ini bersama lembaga dunia WWF. Dari kegiatan penyelamatan badak itu, Marissa
kemudian serius mempelajari seluk-beluk ilmu hukum dan pengelolaan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup di Program Doktor Pusat Studi Lingkungan atau
PSL-IPB, Bogor. Doktor Ilmu Sitem Lingkungan ini bersama alumni IPB lainnya dan
beberapa wartawan Lingkungan Hidup Marissa kemudian turut mendirikan Yayasan
Daun yang bergerak di dalam hal menyuarakan pentingnya menjaga keseimbangan dan
kelestarian hidup dalam konsep sustainable
development atau pembangunan
berkelanjutan.
Marissa bersama Ikang Fawzi
suaminya adalah sama-sama alumni dari Program Magister Bisnis Administrasi
(MBA) dari Pasca Sarjana FEB (Fakultas Ekonomi-Bisnis) – UGM (universitas Gajah Mada), Jakarta-Yogyakarta
pada bidang yang sama yaitu Strategic
Management. dengan fokus kepada Straetgi Pemasaran Lembaga Keuangan Syariah
Non-bank atau BMT (Baitul Maal wa Tamwil).
Sementara Ikang berfokus kepada Strategi Pemasaran Properti-tainment. Marissa juga adalah alumni Pasca Sarjana Fakultas
Linguistik Terapan Bahasa Inggris Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta. Ia
adalah seorang speech therapist (ahli
kewicaraan) dengan kekhususan pengajaran Bahasa Inggris untuk anak-anak
tunarungu. Sebuah universitas di Jakarta sempat mengajaknya membimbing para
tunarungu dengan metode the American Sign
Language. Lebih jauh, Marissa juga menjelang alumni dari Program Magister
Hukum Bisnis dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) dengan
spesialisasi Hak Cipta atas HKI di Bidang Musik dan Lagu. Termasuk juga
menjelang alumni dari Pasca Sarjana kajian Timur Tengah dan Islam dengan
spesialisasi Keuangan Islam (PS KTTI) UI (Universitas Indonesia). Sebelumnya
Marissa adalah alumni dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta dengan
jurusan Perdata.
Serius dalam bidang akademik membuat Marissa kini
tertarik menjadi seorang dosen. Beberapa universitas swasta menawarkan untuk
menjadi home-base tempatnya membagi ilmu baik di bidang Ekonomi Islam maupun
Hukum Bisnis. Diantaranya adalah: (1) Universitas Muhammadiyah Bengkulu untuk
Ilmu Ekonomi Islam; (2) Universitas Muhammadiyah Bengkulu untuk Ilmu Hukum
Bisnis; (3) Universitas Sahid Jakarta untuk Ilmu Hukum Bisnis; (4) STAIT
(Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Terpadu) Modern Sahid, Bogor untuk Ilmu
Ekonomi Islam. Dan sekarang Marissa telah mulai menjalani profesi baru sebagai
dosen di IEF Usakti (Islamic Economy and
Finance Universitas Trisakti) Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Dan berharap
pada suatu saat kelak menjadi seorang Profesor dalam bidang yang menjadi
kompetensinya.