Sumber youtube.com: http://www.youtube.com/watch?v=50weVu7I9xM
TEMPO.CO , Jakarta:
Muhammad Syamsi Ali telah 16 tahun tinggal di New York, Amerika
Serikat. Bukan sekadar warga biasa. Ayah lima anak ini adalah imam dan
Ketua Yayasan Masjid Al-Hikmah, yang didirikan muslim Indonesia di
Astoria. Ia juga Direktur Jamaica Muslim Center di Queens.
Sejak serangan 11 September yang merobohkan World Trade Center dan mengoyak Pentagon, nama Syamsi Ali kian populer karena beragam kegiatan antar-imannya. Ia rajin mengenalkan Islam ke gereja dan sinagog. Ia juga bekerja sama dengan kelompok Yahudi dan Kristen.
Dia bisa menjadi imam di New York berkat undangan Duta Besar Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat itu, Nugroho Wisnumurti. »Saya bertemu Pak Nugroho di Jeddah, Arab Saudi,” kata Syamsi Ali kepada Tempo. »Kebetulan waktu itu saya tidak betah mengajar di Islamic Education Foundation Jeddah (yayasan pendidikan milik Amir Mamduh, adik Raja Fahd) karena adanya diskriminasi. »
Pada 2006, namanya masuk daftar tujuh pemimpin agama paling berpengaruh di New York oleh New York Magazine. Ia merupakan satu dari 100 orang penerima 2009 Ellis Island Medal of Honor Award, penghargaan non-militer tertinggi yang diberikan kepada imigran yang memberikan kontribusi besar kepada masyarakat Amerika dan dunia oleh Organisasi Koalisi Etnik Nasional. (Baca wawancara lengkap Tempo dengan Muhammad Syamsi Ali)